Latar Belakang:
Di era digital saat ini, serangan siber semakin kompleks dan menjadi ancaman nyata bagi organisasi dari berbagai skala. Oleh karena itu, memiliki rencana tanggapan insiden siber (incident response plan) yang efektif adalah kebutuhan mutlak, bukan pilihan.
Pentingnya Rencana Tanggapan Insiden
· Lebih dari 80% UKM mengalami serangan siber setiap tahun.
· Rata-rata biaya pemulihan mencapai $1 juta per insiden.
· Dampak serangan mencakup kerugian finansial, reputasi, dan kepercayaan pelanggan.
Tantangan Umum
Tantangan Umum
· Minimnya dokumentasi rencana tanggapan.
· Lambatnya deteksi dan respons (rata-rata 277 hari).
· Kekurangan SDM dan anggaran keamanan.
· Kompleksitas sistem TI modern.
Kerangka Kerja Tanggapan Insiden yang Diakui
1. NIST SP 800-61
· Fase: *Persiapan → Deteksi → Penahanan → Pemulihan → Evaluasi*
· Pendekatan siklikal dan berbasis pembelajaran.
2. SANS Institute
· 6 langkah praktis: *Persiapan → Identifikasi → Penahanan → Penghapusan → Pemulihan → Evaluasi*
· Fokus pada tindakan tim IRT yang proaktif.
3. ISO/IEC 27035
· Elemen utama: *Pencegahan, Deteksi, Respons, Pemulihan, Perbaikan Berkelanjutan*
· Menyelaraskan keamanan informasi dengan tata kelola risiko TI.
Komponen Kunci Keberhasilan
· Tim CSIRT lintas fungsi (TI, hukum, komunikasi, manajemen).
· Persiapan menyeluruh: pelatihan, kebijakan keamanan, monitoring aktif.
· Komunikasi efektif saat krisis, dengan prosedur dan platform terpusat.
Pengukuran Efektivitas Respons
· MTTD (Mean Time to Detect): waktu rata-rata mendeteksi insiden.
· MTTA (Mean Time to Acknowledge): waktu sejak deteksi hingga respons awal.
· Indikator tambahan: MTTR, downtime, biaya penanganan, insiden yang tak terdeteksi.
Tantangan dan Solusi
· Alert Fatigue: Gunakan sistem prioritas notifikasi.
· Keterbatasan SDM: Gunakan layanan pihak ketiga atau tim khusus.
Pendekatan Proaktif yang Disarankan
· Latihan dan simulasi berkala untuk kesiapan tim.
· Evaluasi dan pembaruan berkelanjutan berdasarkan tren dan pelajaran insiden.
Kesimpulan:
Rencana tanggapan insiden yang kuat dan terukur membantu organisasi:
· Mengurangi dampak serangan
· Menekan biaya pemulihan
· Meningkatkan ketahanan dan kepercayaan pelanggan
Dengan strategi yang tepat dan penerapan kerangka kerja yang diakui, organisasi akan lebih tangguh menghadapi ancaman siber yang tak terelakkan.
Sumber : https://csirt.or.id/