DragonForce: Ancaman Siber Baru yang Harus Diwaspadai
Di tahun 2025, muncul kelompok peretas berbahaya bernama DragonForce yang membuat dunia siber geger. Mereka dikenal karena menggunakan strategi baru bernama hybrid extortion, yaitu kombinasi antara meretas sistem komputer dan mencuri data penting, lalu meminta tebusan.
Apa yang Dilakukan DragonForce?
DragonForce tidak hanya mengunci file penting perusahaan, tetapi juga mencuri data pribadi seperti informasi pelanggan, laporan keuangan, hingga dokumen rahasia. Jika korban tidak membayar tebusan, data ini bisa dijual di pasar gelap atau dipublikasikan di situs mereka sendiri, DragonLeaks, untuk mempermalukan perusahaan.
Langkah-Langkah Serangan Mereka:
- Mencuri Data Sensitif: Data penting perusahaan dan pribadi dicuri terlebih dahulu.
- Mengunci Sistem Komputer: File dan sistem kerja perusahaan dikunci agar tidak bisa digunakan.
- Mengancam Menjual Data: Data curian bisa dijual ke pihak ketiga jika tebusan tidak dibayar.
- Memublikasikan Nama Korban: Nama perusahaan yang tidak membayar dipajang di situs mereka.
Dampak Bagi Perusahaan:
- Sistem lumpuh total, termasuk situs belanja online.
- Program loyalitas pelanggan terganggu.
- Pengiriman barang dan pembayaran gaji pegawai terganggu.
- Reputasi rusak dan bisa menghadapi tuntutan hukum.
Mengapa DragonForce Berbahaya?
Mereka membuat “paket siap pakai” untuk siapa pun yang ingin ikut serta, termasuk penjahat siber pemula. Bahkan orang yang tidak ahli komputer bisa ikut menyerang perusahaan dengan mudah, karena DragonForce menyediakan semua alat dan panduannya.
Mereka juga menawarkan sistem bagi hasil, sehingga banyak penjahat tergiur untuk bergabung. Selain itu, DragonForce menggunakan teknologi canggih dan modular, artinya setiap tahap serangan bisa dijalankan secara terpisah dan efisien.
Kasus Besar: Serangan di Inggris
Baru-baru ini, DragonForce menyerang beberapa perusahaan besar di Inggris. Situs belanja online lumpuh, data pelanggan dicuri, dan banyak layanan terganggu. Yang lebih mengejutkan, mereka tidak hanya mengejar uang tebusan, tapi juga menjual data pribadi pelanggan di internet.
Kesimpulan: Dunia Digital Semakin Tidak Aman
DragonForce menunjukkan bahwa kejahatan siber kini lebih rapi dan canggih, bahkan sudah seperti bisnis profesional. Oleh karena itu, semua pihak—baik perusahaan maupun individu—harus lebih waspada.
Beberapa langkah penting yang bisa dilakukan:
- Selalu backup data secara rutin.
- Gunakan sistem keamanan berlapis, bukan hanya antivirus.
- Latih karyawan untuk mengenali tanda-tanda serangan siber.
- Lakukan audit keamanan secara berkala.
Di era sekarang, serangan siber bukan lagi pertanyaan “apakah akan terjadi?” tapi “kapan akan terjadi?”. DragonForce adalah bukti bahwa dunia digital bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak dijaga dengan baik.
sumber : https://csirt.or.id/pengetahuan-dasar/ransomware-dragonforce
sumber : https://csirt.or.id/pengetahuan-dasar/ransomware-dragonforce